Di hari jadi ke-494 Jakarta, ada inisiatif itu. Gerakan menanam bambu apus sebanyak 494 pohon di Keluarahan Bambu apus Jakarta Timur. Kali ini Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur sebagai tuan rumah sekaligus pusat gerakan menanam bambu ini mendapatkan bantuan 494 pohon bambu apus kuning dari Kerukunan Tani Perkotaan Jakarta (KTPJ). Bantuan diterima langsung oleh Wali Kota Administrasi Jakarta Timur, M. Anwar, dari Ketua KTPJ Wildan S. Niam, di lobi Ruang Serbaguna Blok A, Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Selasa (22/6/2021).
Dalam penyerahan bantuan ini turut hadir, Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Timur, Hendra Hidayat, dan Kepala Bagian Umum dan Protokol Kota Administrasi Jakarta Timur, Panangaran Ritonga.
“Bantuan 494 pohon bambu apus kuning ini diberikan sesuai dengan angka ulang tahun Kota Jakarta yang ke-494,” ujar Wali Kota.
Ia menyampaikan, nantinya 494 pohon bambu apus kuning ini akan ditanam di kawasan Kelurahan Bambu Apus, sesuai dengan ciri khas wilayahnya. Baginya, hal ini sesuai dengan arahan Gubernur DKI Jakarta untuk menumbuhkan ciri khas Betawi di wilayah Jakarta Timur.
“Saya mengucapkan terima kasih atas bantuan dan kontribusi kepada Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur dengan harapan kedepannya bisa terus berkolaborasi dan bersinergi. Karena kita Kota Jakarta Kolaborasi, diharapkan dapat membangun Kota Jakarta lebih baik demi mewujudkan Maju Kotanya, Bahagia Warganya,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua KTPJ, Wildan S.Niam, turut mengucapkan terima kasih atas penerimaan bantuan pohon bambu apus dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-494 Kota Jakarta, yang jatuh pada hari ini. Wildan menyebutkan , bantuan ini juga turut digerakkan oleh Komunitas Sanggarbuana sebagai inisiator.Kegiatan ini juga mendukung Gerakan Menanam Pohon Bambu Apus yang sudah dimulai pada 5 Juni 2021, sebagai peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
"Mengapa pilih bambu? Karena bambu diyakini merupakan salah satu tanaman yang sangat efektif dalam mengurangi emisi karbon. Jadi, mari kita tanam pohon sebanyak mungkin demi dunia yang lebih baik," jelas Wildan.
Bambu apus sendiri diambil dari nama jenis pohon bambu. Sejak dulu di kawasan tersebut banyak tumbuh jenis bambu apus. Akibatnya orang kemudian menyebut kawasan tersebut sebagai kawasan Bambu Apus. Bambu apus memiliki ciri-ciri batangnya lurus, tidak berduri, dan daunnya agak besar. Sayang seiring perkembangan wilayah, pohon bambu apus ini makin menyusut jumlahnya. Kalaupun masih ada jumlahnya bisa dihitung dengan jari.Sehingga gerakan ini menjadi relevan, sebagai upaya pelestarian lingkungan dan sebagai upaya untuk menguatkan identitas wilayah Bambu Apus ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar